Menu

DPR Dorong Pemerintah Evakuasi WNI di Wuhan dan Kota Lain di China

Bisma Rizal 28 Jan 2020, 16:41
Penyebaran virus mematikan corona mengkhawatirkan seluruh dunia (foto/int)
Penyebaran virus mematikan corona mengkhawatirkan seluruh dunia (foto/int)

RIAU24.COM - JAKARTA- Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Iqbal mendorong pemerintah untuk dapat mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan dan kota-kota lainnya di China.

Iqbal menyebutkan, saat ini banyak aspirasi agar WNI yang berada di negeri tirai bambu itu untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

zxc1

"Permintaan tersebut perlu ditanggapi oleh pemerintah Indonesia, mengingat saat ini WNI mengalami banyak keterbatasan di Wuhan dan kota-kota lainnya yang terisolir dari dunia luar," ujarnya saat ditemui wartawan di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Politisi PPP ini menjelaskan, pihaknya memahami alasan pemerintah China untuk mengkarantina semua orang yang saat ini berada di Wuhan dan kota-kota lainnya di China termasuk para WNI.

zxc2

"Namun pemerintah Indonesia juga bisa menawarkan solusi agar para WNI di sana bisa dievakuasi agar bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka yang selama ini sangat terbatas di Wuhan dan kota-kota lainnya," jelasnya.

Evakuasi ini sangat penting, kata Iqbal, karena WNI yang berada di China bebas dari virus yang belum diketahui obatnya.

Tetapi mereka berpotensi untuk tertular virus, sehingga evakuasi harus menjadi solusi yang perlu dipikirkan serius.

Iqbal juga menjelaskan, evakuasi penting mengingat terisolir dari dunia luar ditambah kekhawatiran dan ketakutan yang mencekam bisa memberikan dampak  psikologis bagi WNI yang terisolasi tersebut.

"Bila evakuasi ini diambil maka petugas yang diberikan amanat untuk evakuasi juga harus dipastikan kesehatannya dan dalam menjalankan tugasnya tidak tertular virus corona, sehingga evakuasi itu tidak malah menimbulkan masalah lain bagi Indonesia," tuturnya.

Iqbal pun meminta kepada pemerintah Indonesia dan KBRI dan KJRI yang berada di China harus aktif untuk mendata dan menjaga komunikasi dengan para mahasiswa pada khususnya dan WNI pada umumnya yang masih berada di kota-kota terisolir. (R24/Bisma)