Menu

Tega, Orangtua Membuang Anak-Anaknya Di Bandara China Setelah Salah Satu Anak Dilarang Naik Karena Demam

Devi 24 Jan 2020, 11:35
Tega, Orangtua Membuang Anak-Anaknya Di Bandara China Setelah Salah Satu Anak Dilarang Naik Karena Demam
Tega, Orangtua Membuang Anak-Anaknya Di Bandara China Setelah Salah Satu Anak Dilarang Naik Karena Demam

RIAU24.COM -  Migrasi manusia tahunan terbesar di China telah dimulai, ketika jutaan orang Tiongkok melakukan perjalanan kembali ke kota asal mereka untuk Tahun Baru Imlek. Namun, coronavirus novel (2019-nCoV) atau lebih dikenal sebagai virus Wuhan telah menghambat proses.

Kontrol kesehatan semakin ketat di bandara karena mereka memindai penumpang untuk demam dan menghentikan siapa pun yang sakit naik ke pesawat sehingga infeksi tidak menyebar lebih jauh.

Pada tanggal 23 Januari, dini hari, sebuah keluarga beranggotakan empat orang dihentikan oleh imigrasi karena anak muda itu sedang demam dan karenanya tidak diperbolehkan naik. Pada akhirnya, orang tua yang tidak bertanggung jawab meninggalkan anak-anak mereka di bandara dan berangkat sendiri.

Insiden ini dibagikan oleh seorang netizen di Weibo dan dilaporkan terjadi di Bandara Internasional Nanjing Lukou. Netizen mengatakan bahwa mereka telah menyaksikan insiden itu, mengatakan bahwa keluarga itu seharusnya naik pesawat ke Changsha. Namun orang tua tersebut membuat keributan dan menunda semua orang yang seharusnya berada di pesawat.

Maskapai ini berganti gerbang keberangkatan beberapa kali karena masalah ini tetapi orang tua masih terus membuat keributan. Rupanya, orang tua terus meminta staf bandara untuk membiarkan mereka naik karena mereka tidak sakit. Keamanan bandara hanya bisa terus berusaha menghalangi keluarga dari naik.

Akhirnya, masalah ini diselesaikan ketika orang tua secara tak terduga meninggalkan dua anak kecil mereka, satu laki-laki dan satu perempuan di bandara. Mereka menaiki penerbangan ke Changsha sendiri dan meninggalkan anak-anak mereka tanpa mempedulikan mereka. Staf lapangan tidak punya pilihan selain merawat anak-anak yang ditinggalkan.

Halaman: 12Lihat Semua