Menu

Sandiaga Uno Tolak Tawaran Jadi Petinggi BUMN, Begini Respon Menteri Erick Thohir

Siswandi 14 Dec 2019, 23:12
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno

RIAU24.COM -  Nama Sandiaga Uno sempat santer disebut-sebut bakal duduk sebagai petinggi di salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri BUMN Erick Thohir dikabarkan juga telah meminta kesediaan Sandi. 

Teka-teki itu akhirnya terjawab. Usai menghadiri Mukernas PPP di Grand Sahid Hotel Jalan Sudirman Jakarta Pusat, Sabtu  14 Desember 2019, Sandi membenarkan dirinya memang ditawari. Namun pria yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengatakan dirinya menolak tawaran itu.

Meski menolak, tapi Sandiaga mengaku akan membantu Menteri Erick Thohir. Menurutnya, dirinya terus menjalin komunikasi baik dengan Erick Thohir. Menurutnya,Erick Thohir tidak merasa kecewa atas penolakan dirinya. 

"Enggak (kecewa Erick Thohir), enggak karena kita akan terus berkomunikasi," jelas dia.

Dilansir detik, salah satu alasan dirinya menolak tawaran itu, karena dirinya saat ini sudah aktif di partai politik.

"Ya sudah saya sampaikan, saya akan membantu beliau dan kehormatan kita bisa berkontribusi kepada bangsa dan negara. Namun bukan kapasitas pimpinan perusahaan, direksi atau komisaris karena posisi saya yang aktif di bidang politik dan sebagai kader salah satu partai politik," terangnya seraya mengatakan BUMN harus jauh dari kepentingan partai politik. 

"Tentunya BUMN itu harus bebas dari benturan kepentingan, harus bebas dari kepentingan yang mungkin bisa dianggap sebagai kepentingan partai-partai. Jadi saya sampaikan ke Pak Erick, komitmen saya untuk membantu," ujar dia.

Saat disinggung benar tidaknya ditawari PT Asuransi Jiwasraya Persero, dia tidak menjelaskan nama perusahaan BUMN yang ditawari Erick Thohir. 

Namun dalam pandangannya, Indonesia tidak kehilangan banyak talenta untuk mengurus perusahaan bidang asuransi. 

"Kita nggak kekurangan talenta, talenta kita hebat-hebat. Talenta di bidang korporasi, di bidang keuangan, di bidang asuransi itu sangat melimpah. Saya waktu debat pilpres bilang saya pernah bertemu dengan aktuaria-aktuaria kita profesional di bidang asuransi itu di Hongkong, di Singapora, mereka banyak dan siap ditarik di Indonesia," tambahnya lagi. ***