Menu

Terungkap, Ini Pihak-pihak yang Menyambut Gembira Dipecatnya Dirut Garuda, Alasannya Beragam

Siswandi 6 Dec 2019, 15:58
Dirut Garuda Indonesia Ari Akshara (kanan). Foto: int
Dirut Garuda Indonesia Ari Akshara (kanan). Foto: int

RIAU24.COM -  Tak disangka, ternyata banyak pihak yang menyatakan gembira terkait keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang akan mencopot Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra alias Ari Askhara. Alasannya pun beragam-ragam. 

Seperti diketahui, pemecatan tersebut merupakan buntut dari kasus penyelundupan Harley Davidson bekas yang ilegal di pesawat Airbus A330-900 baru milik Garuda.

Salah satunya, datang dari Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani.

"Ini terus terang saya dengan adanya pergantian Dirut Garuda ini, saya sebagai Ketua PHRI dari sektor pariwisata gembira banget," lontarnya, usai rapat koordinasi Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 6 Desember 2019.

Dilansir detik, Hariyadi menuturkan, banyak skandal tercipta saat Garuda Indonesia dipimpin Ari Askhara. Di antaranya skandal kartel tiket pesawat, mendikte pasar, hingga kenaikan harga kargo yang sangat mengganggu para pengusaha.

"Kita yang komplain paling berat karena dia penyebabnya, dia menciptakan praktik kartel (kartel tiket pesawat). Dia mendikte pasar, sampai Traveloka digencet sama dia, segala macam, nggak fair-lah. Bayangkan bukan hanya penumpang yang kena masalah, kargo kan juga jadi mahal banget, naik nggak kira-kira. Itu kan ganggu banget," ujarnya lagi. 

Pihaknya berharap, keputusan itu bisa membuat industri penerbangan Indonesia menjadi lebih baik. Apalagi penerbangan merupakan sektor vital dalam sektor pariwisata.

Kebijakan Kontroversi 
Tak hanya itu, ungkapan gembira juga dilontarkan Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttagin. Pihaknya merasa banyak kebijakan aneh yang diterapkan Ari selama ini. Sehingga tak saja menuai kontroversi, kebijakan Ari tersebut juga merugikan banyak pihak. baik perusahaan, anak perusahaan, karyawan, hingga masyarakat sebagai penumpang.

"Mulai dari pemalsuan laporan keuangan tahun 2018 yang rugi menjadi untung, suguhan live music akustik di pesawat, pengalihan rute penerbangan London dan Amsterdam via Denpasar, larangan foto dan video dalam pesawat terhadap penumpang hingga penyelundupan Harley Davidson," tuturnya dalam konferensi pers di RA Residence, Jakarta Selatan.

Salah satu kebijakan Ari yang merugikan para awak kabin adalah menghentikan iuran anggota.

"Beliau juga kerap mempersulit terjadinya Perjanjian Kerja Bersama (PKB), meng-grounded alias melarang terbang para pengurus serikat pekerja, mem-PHK tanpa dasar jelas beberapa awak kabin, hingga membentuk serikat pekerja tandingan yang membela kepentingannya," lontarnya lagi. 

"Cukup banyak kebijakan aneh Ari Askhara selama menjabat Dirut Garuda Indonesia yang benar-benar merugikan awak kabin. Maka dari itu, kami sangat bersyukur Pak Erick memecatnya," Sambunya.

Namun demikian, pencopotan Ari Askhara menurutnya belumlah mencapai final. Pihaknya meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mengusut tuntas keterlibatan jajaran direksi lain yang berupaya melakukan hal sama seperti Ari Askhara.

Pasalnya, masih banyak jajaran direksi yang berupaya melakukan langkah langkah kebijakan merugikan terhadap awak kabin dan juga terhadap perusahaan, anak perusahaan, karyawan hingga secara langsung dan tidak langsung terhadap masyarakat sebagai penumpang.

Setelah pencopotan Ari, pihaknya berharap jajaran direksi Garuda Indonesia bisa diisi sosok-sosok yang profesional, berakhlak dan beretika baik. Sehingga, nantinya perusahaan penerbangan plat merah ini mampu mewujudkan perusahaan yang menguntungkan bagi semua pihak. ***