Menu

Dari Juragan Jambu Madu, Rafi Sukses Berbisnis Kurma Tropis KL1 di Pekanbaru

Riki Ariyanto 14 Aug 2019, 02:52
Muhammad Rafi dari juragan jambu madu hijau beralih bisnis kurma tropis KL1 Thailand di Pekanbaru (foto/int)
Muhammad Rafi dari juragan jambu madu hijau beralih bisnis kurma tropis KL1 Thailand di Pekanbaru (foto/int)

RIAU24.COM -  Rabu 14 Agustus 2019, Muhammad Rafi bukan orang baru dibidang agri bisnis. Rafi yang tinggal di Jalan Sepakat, Perum BMP Blok B No. 8, Kulim Pekanbaru dulunya lebih dikenal sebagai 'juragan' jambu madu hijau.

Lima tahun lalu, Rafi pernah memiliki 50 batang jambu madu hijau (MDH) dengan nilai jual buah Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per kg. Namun seiring berjalannya waktu, Rafi kemudian membuang semua batang jambu itu dengan bibit kurma tropis jenis KL1 Thailand. Mengapa bisa begitu?

zxc1

Ternyata Rafi bercerita bahwa dirinya pindah dari budi daya Jambu Madu Hijau (MDH) ke Kurma KL1 karena sisi ajaran agama. "Saya karena memang sunah Rasulullah itu menanam kurma. Saya tidak melihat betul dari sisi bisnis. Karena kalau bisnis jambu madu masih menjual dan potensial. Tetapi saya beralih ingin berbisnis dan juga mendapatkan berkah, maka saya tanam kurma menggantikan jambu MDH," cerita Rafi ke Riau24.com.

zxc2

Selain itu Rafi juga 'jatuh cinta' dengan kurma, karena termasuk tanaman yang unik. "Kurma ini berbanding terbalik dengan sawit. Kurma ini termasuk tanaman tipe penyimpan air, tidak seperti sawit yang banyak membutuhkan air. Terus dari daun kurma juga merupakan penghasil oksigen terbaik. Jadi memang kurma ini memang unik, itu yang juga buat saya tertarik," sebutnya.

Rafi juga menyadari ada pandangan-pandangan orang lain yang menilai dirinya 'aneh' dengan menanam kurma KL1 di Pekanbaru. Tetapi dirinya tetap lanjut membudi dayakan kurma di seperempat lahan miliknya. Kini setidaknya ada 50 batang kurma dengan umur sekitar empat tahun.

"Dan beberapa batang kurma yang saya miliki sudah ada yang berbuah. Makanya saya yakin nanti batang kurma lainnya akan ikut berbuah. Selain itu juga walau batang kurma jantan, serbuk sarinya itu laku Rp2 juta per ons. Dan serbuk sari kurma jantan bisa tahan 2 tahun jika disimpan dalam freezer," kata Rafi.

Kini Rafi juga membudi dayakan bibit kurma KL1 di lahan miliknya. "Kurma itu dia bisa beranak atau bertunas. Kalau anakan kurma itu sudah jelas jantan atau betina. Itu sudah bisa dijual seharga Rp2 juta smapai Rp5 juta, yang paling mahal itu bibit kurma betina. Kalau bibit kurma yang dibudi dayakan dari biji, cenderung tumbuhnya jadi kurma jantan," sebut Rafi.

Kini bibit kurma tropis KL1 milik Rafi sudah banyak dipesan baik di Riau atau luar provinsi. Termasuk satu tandan buah segar kurma KL1 yang miliknya baru-baru ini sudah laku terjual seharga Rp3 juta.

Untuk tahu lebih banyak tentang kurma KL1 Thailand bisa mengunjungi Muhammad Rafi di Jalan Sepakat, Perum BMP Blok B No. 8, Kulim Pekanbaru. Atau bisa juga menghubungi di nomor 081371015202.