Menu

Infrastruktur Terparah Ada di Pulau Rangsang

Ahmad Yuliar 12 Jul 2019, 20:37
Salah satu infrastruktur di Pulau Rangsang/int
Salah satu infrastruktur di Pulau Rangsang/int

RIAU24.COM -  SELATPANJANG - Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau, kondisi infrastruktur diwilayah Kepulauan Meranti masih jauh tertinggal. Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti terus berupaya agar kondisi infrastruktur semakin baik. Terutama, kebutuhan infrastruktur dasar bagi masyarakat.

Dalam evaluasi yang dilakukan, dari seluruh pulau yang ada (Pulau Tebingtinggi, Pulau Padang, Pulau Merbau dan Pulau Rangsang), kondisi infrastruktur di Pulau Rangsang menjadi yang terparah. Terutama masalah akses jalan.

Seperti yang diakui oleh Kepala Bagian Administrasi Pembangunan (Adpem) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Meranti, Fadli Krisandi. Menurutnya, masih buruknya kondisi infrastruktur di Pulau Rangsang akan menjadi bahan untuk mengevaluasi program pembangunan yang dilakukan.

“Saat kami melewati jalan-jalan yang ada di Pulau Rangsang, kondisinya masih buruk dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Ini akan menjadi catatan kami untuk segera dievaluasi,” ungkapnya.

Disebutkan Fadli, tak heran jika pembangunan dan perbaikan jalan di Pulau Rangsang terus dilakukan setiap tahunnya. Sehingga bisa lebih baik.

“Masih ada desa di Pulau Rangsang yang belum bisa ditempuh melalui akses darat. Ini dapat dimaklumi jika melihat kondisi geografis wilayah nya,” ucapnya.

Fadli meyebutkan saat ini, kondisi infrastruktur jalan di Pulau Tebingtinggi, Pulau Padang dan Pulau Merbau sudah mulai membaik dan terus ditingkatkan. Hal ini sesuai dengan komitmen Pemkab Meranti untuk menyediakan infrastruktur dasar bagi masyarakat.

“Waktu tempuh kami saat melintas di jalan-jalan yang ada di pulau lain sangat cepat. Sementara di Pulau Rangsang, sangat lama akibat kondisi jalan masih buruk,”akunya.

Mantan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kepulauan Meranti itu menilai evaluasi dalam monitoring yang menjadi tupoksiya saat ini, menjadi penting dalam memperbaiki kualitas pembangunan yang dilakukan secara menyeluruh. Sehingga pembangunan bisa berjalan maksimal.

“Selain memonitoring pekerjaan fisik, kami juga akan memonitoring pekerjaan non fisik (pengadaan) yang ada diseluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Supaya bisa dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana,” terang Fadli.

Kasubag, Pengendalian Ahmad Rianto SE menambahkan saat melakukan monitoring pihaknya akan turun langsung kelapangan. Bahkan terpaksa melintasi seluruh jalan yang ada diseluruh wilayah Kepulauan Meranti dengan menggunakan sepeda motor.

“Ini sudah menjadi konsekwensinya. Bahkan kami pernah tersesat dijalan. Selain itu,tak jarang kita harus kemalaman saat kembali ke Selatpanjang,” ujarnya.***


R24/phi/mad