Menu

Ironis, Meski Jadi Raja Sawit, Indonesia Masih Impor Minyak Goreng Dalam Jumlah Besar

Siswandi 25 Jun 2019, 12:11
Aktivitas petani sawit (ilustrasi). Foto: int
Aktivitas petani sawit (ilustrasi). Foto: int

RIAU24.COM -  Indonesia merupakan salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Namun ironis, fakta itu justru juga dibarengi dengan kenyataan, bahwa Indonesia masih menjadi negara pengimpor minyak goreng dalam jumlah besar.

Dari data Badan Pusat Statis (BPS) yang dikutip detik, Selasa 25 Juni 2019, sepanjang Mei 2019 kemarin, impor minyang goreng ke Indonesia tercatat mencapai 28,53 juta kilogram, dengan nilai US$ 16,15 juta. Angka ini naik dibanding bulan sebelumnya, yakni April 2019 sebesar 15,38 juta kilogram dengan nilai US$ 11,48 juta.

Sedangkan bila ditotal sejak Januari hingga Mei 2019, total minyak goreng impor yang masuk ke Indonesia mencapai 61,86 juta kilogram. Sedangkan total nilainya mencapai US$ 43,03 juta.

Jumlah tersebut melesat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, di mana Januari-Mei 2018 impor minyak goreng 24,51 juta kg dengan nilai US$ 27,92 juta.

Sejauh ini, Indonesia masih mengimpor minyak goreng dari beberapa negara yakni, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Papua Nugini dan lainnya.

Pada Mei 2019, impor minyak goreng terbesar berasal dari Malaysia. Jumlah yang diimpor sebanyak 16,27 juta kilogram dengan nilai US$ 8,63 juta. Selanjutnya Papua Nugini dengan volume 5,56 juta kilogram dengan nilai US$ 2,44 juta dan Filipina dengan 3,72 juta kilogram dengan nilai US$ 2,30 juta. ***

Sambungan berita:  
Halaman: 12Lihat Semua