Menu

DPW PAN Yogyakarta Tolak Rencana Gabung Koalisi Jokowi

Riki Ariyanto 19 Jun 2019, 20:14
Prabowo bersama Ketua PAN Zulkifli Hasan (foto/int)
Prabowo bersama Ketua PAN Zulkifli Hasan (foto/int)

RIAU24.COM - Rabu 19 Juni 2019, Selain Partai Demokrat, PAN juga termasuk yang dirumorkan akan bergabung ke koalisi Jokowi-Ma'ruf. Namun sekali pun ada kemungkinan, tampaknya wacana tersebut tidak disetujui kader di daerah.

Seperti dilansir dari Tempo, Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN DIY mengeluarkan surat pernyataan sikap untuk menolak wacana partai gabung ke koalisi Jokowi - Ma'ruf Amin.

"PAN di DIY dengan tegas dan bulat menuntut untuk tetap bergabung di koalisi 02 serta teguh mendukung pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, bukan pasangan calon presiden lain," sebut Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN DIY, Nazaruddin, Rabu 19 Juni 2019. Pernyataan sikap diikuti bersama segenap pimpinan dan pengurus PAN lima kabupaten/kota se-DIY.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PAN DIY, Nazaruddin melihat ada sejumlah pihak yang memang berencana membelokkan arah dukungan partai dari Prabowo-Sandi ke Jokowi-Ma'ruf. "Kami melihat upaya apa pun untuk bergabung dengan koalisi yang lain di luar koalisi 02 sebagai bentuk pengkhianatan terhadap suara dan aspirasi dari kader, pemilih, dan simpatisan PAN," kata Nazaruddin.

Nazar mengatakan sikap politik partai seharusnya merupakan manifestasi dari suara dan aspirasi dari kader, pemilih, dan simpatisan PAN serta harus sesuai dengannya. "Kami juga mencermati manuver sebagian pengurus DPP PAN yang menurut kami berupaya mengarahkan partai bergabung kubu koalisi 01," sambung Nazaruddin.

Bagi Nazaruddin arah koalisi PAN bersama Prabowo-Sandi tidak bisa diutak atik. Sebab PAN bersama Prabowo-Sandi punya komitmen yang kuat untuk membela kepentingan rakyat dan umat, sebuah komitmen yang sama yang menjadi semangat bagi perjuangan politik PAN.

Pilihan bergabung dan mendukung Prabowo - Sandiaga juga merupakan hasil keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 9 Agustus 2018 yang lalu. "Di saat yang sama, kami secara kritis menilai bahwa rezim yang berkuasa saat ini telah gagal dalam menunjukkan kapabilitas dalam menjalankan pemerintahan. Namun dengan memanfaatkan penguasaannya terhadap media, telah mem-fabrikasi keberhasilan melalui serangkaian pencitraan," kata Nazaruddin.


PAN juga meyakini bahwa rezim beserta partai-partai pendukungnya lebih mempresentasikan kepentingan kelompok- kelompok tertentu, sehingga komitmennya terhadap rakyat dan umat layak untuk dipertanyakan.
"Justru di tengah dominasi dan hegemoni rezim semacam itu, kami percaya dibutuhkan adanya kekuatan penyeimbang yang memastikan adanya mekanisme check and balances dalam kehidupan bernegara kita saat ini," lanjut Nazaruddin.

"Oleh karena itu, DPW PAN DIY beserta seluruh DPD PAN di DIY menyatakan menolak untuk bergabung kepada koalisi 01
serta menolak setiap upaya yang mencoba mengarahkan PAN untuk bergabung kepada koalisi 01," tutup Nazaruddin. (Sumber: Tempo)