Menu

Tak terima Disanksi Amerika Karena Beli Rudal Rusia, Turki Siapkan Tindakan Balasan

Satria Utama 15 Jun 2019, 17:57
Sistem rudal S-400
Sistem rudal S-400

RIAU24.COM -  ANKARA - Amerika Serikat (AS) menyiapkan sanksi terhadap Turki karena membeli sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia. Tak terima sikap sepihak Amerika tersebut, negara yang dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu pun menyiapkan serangkaian tindakan balasan.

Dikutip Sindonews dari media Bloomberg, seorang pejabat senior Turki yang tak ingin diungkap identitasnya mengatakan, Ankara saat ini menganalisis produk yang diimpor dari dan diekspor ke Amerika Serikat sebagai bagian dari kemungkinan pembalasannya.

Hal ini mempertegas apa yang sebelumnya disampaikan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, pada hari Jumat bahwa Turki siap untuk menanggung konsekuensi dari keputusannya untuk mempertahankan hak-hak kedaulatannya dan akan membalas jika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi.

“Kami sudah mengerjakan langkah-langkah di bawah kepemimpinan presiden kami. Tidak ada pemahaman seperti mari kita duduk diam dan tutup mulut di hadapan keputusan AS. Jika AS mengambil langkah negatif terhadap kami, maka kami harus mengambilnya juga. Kami akan mempertahankan tekad kami untuk menjadi negara yang merdeka dan bebas," katanya seperti dikutip di Sputnik.

Pernyataan ini muncul tak lama setelah juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengutuk surat oleh Penjabat Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan kepada Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar yang dilaporkan berisi ancaman untuk mengecualikan Ankara dari program pelatihan pilot F-35 pada kesepakatan S-400.

"Surat ini bertentangan dengan semangat hubungan sekutu. Bersamaan dengan pengiriman surat itu, isinya diungkapkan kepada media. Ini tidak dapat diterima untuk urusan negara yang serius. Semua orang harus yakin bahwa kami akan merespons. Presiden Turki dan Amerika Serikat akan membahas masalah trainee F-35 kami pada pertemuan di sela-sela KTT G20 di Jepang pada 29 Juni," kata Kalin.

Seperti diketahui Amerika Serikat menyatakan keprihatinan bahwa S-400 tidak kompatibel dengan peralatan militer NATO dan mengklaim bahwa sistem pertahanan udara Rusia menjadi ancaman bagi F-35.

Washington telah mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Turki di bawah Undang-Undang Penentang Lawan Melalui Sanksi Amerika (CAATSA) dan mengusir Ankara dari program jet tempur F-35 jika pemerintah Turki tidak meninggalkan sistem pertahanan rudal Rusia.

Ankara, pada gilirannya, bersikeras bahwa pembelian senjata-senjata itu adalah urusan kedaulatannya dan telah mengesampingkan kemungkinan meninggalkan rencana untuk menyelesaikan pembelian.***