Menu

Gara-gara Rebutan Bensin, Pria Ini Tewas Ditembak

Siswandi 10 Jun 2019, 11:13
Warga Venezuela harus rela berlama-lama ngantri BBM. Foto: int
Warga Venezuela harus rela berlama-lama ngantri BBM. Foto: int

RIAU24.COM -  Krisis ekonomi berkelanjutan yang masih melanda Venezuela, kembali memakan korban jiwa. Kali ini, yang menjadi korbannya adalah Wilderman Paredes. Ia menghembuskan nafas terakhir setelah terlibat perkelahian saat antre di sebuah pom bensin di negara bagian Merida, kota Tabay, Venezuela. Dilansir reuter, peristiwa itu terjadi Sabtu (8/6/2019) malam.

Walikota Tabay, Jose Otalora, membenarkan kejadian itu. "Di tengah-tengah kondisi yang membingungkan, terdengar sebuah letusan senjata abi yang menyebabkan satu orang tewas dan lainnya luka-luka," ujar Otalora, Senin 10 Juni 2019, dilansir republika.

Dikatakannya, Paredes mengalami luka tembak dan sempat menjalani perawatan, namun nyawanya tak tertolong. Diketahui, ketika terlibat perkelahian, Paredes dalam keadaan mabuk. Namun Otalora tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai siapa yang harus bertanggung jawab atas kematian Paredes.

Untuk diketahui, Warga Venezuela haru rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengantri di stasiun pengisian bahan bakar atau pom bensin. Hal ini merupakan dampak dari anjloknya produksi kilang minyak, dan berhentinya impor akibat kekacauan politik di negara tersebut.

Perekonomian Venezuela mulai runtuh sejak harga minyak anjlok pada 2014. Hal ini menyebabkan negara tersebut tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan pasar interalnya sendiri.

Warga Venezuela tidak hanya mengalami kekurangan bakan bakar, namun juga pemadaman listrik dan layanan komunikasi. Hal ini menyebabkan wilayah pedesaan di Venezuela terisolasi, dan mencoba bertahan hidup dengan cara barter. ***

Sambungan berita:  
Halaman: 12Lihat Semua