Menu

Mantan Kepala BIN Sedih, Ada Yang Rencanakan Teror Bom Pada Aksi 22 Mei

Khairul Amri 20 May 2019, 05:46
Mantan BIN RI AM Hendropriyono. Foto. (Internet)
Mantan BIN RI AM Hendropriyono. Foto. (Internet)

RIAU24.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengaku mendapat laporan dari TNI-Polri terkait Gerakan Kedaulatan Rakyat yang akan digelar pada 22 Mei.

"Saya sangat sedih, karena banyak laporan dari jajaran alat-alat negara TNI-Polisi bahwa pada saat pawai kedaulatan rakyat akan di bom," ujarnya dalam sebuah wawancara yang dilansir dari sebuah video Detikflash.

Dikatakannya, diduga ada yang akan mencoba memanfaatkan momen 22 Mei mendatang untuk menyalahkan pemerintah, jika hal tersebut terjadi.

"Ooo..ini yang ngebom pemerintah, pemerintah untuk apa ngebom rakyatnya sendiri," tegasnya di Gedung Joeang 45 Jakarta Pusat.

Ia menuturkan Pemerintah itu harus membawa rakyat pada kemanan dan kesejahtraan bersama, "Masak harus ngebom rakyatnya sendiri," sambungnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan hal yang disampaikannya ini bukan tanpa alasan dan sudah terbukti, dengan ditangkapnya 29 orang diduga pelaku teror Densus 88.

"Kalau mau buktikan tanya ke Densus88, yang telah menangkap 29 orang. Dari Orang itulah yang bilang ke saya, untung saya ketangkap," katanya sesaat setelah menghadiri kegiatan Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia, Minggu (19/5/2019).

Lalu Hendropriyono melanjutkan ini belum semua yang ditangkap oleh Densus 88, yang dikhawatirkan itu adalah yang berjalan sendiri. "Yang jalan sendiri-sendiri ini yang kita tidak tahu," terangnya.

Dalam video berdurasi tiga menit tersebut, Hendropriyono khawatir jika sampai ada kejadian aksi teror pada tanggal 22 Mei mendatang akan menjadi yang dinamakan Martir.

"Kalau sudah ada yang begini, ditembak dan di bom maka jadilah yang disebut martir. Adanya martir ini, maka dapat memancing kemarahan masyarakat hingga akhirnya menjadi yang namanya kudeta sipil," pungkasnya.