Menu

Diduga Karena Suara Jokowi Anjlok, Bupati Madina Mengundurkan Diri

M. Iqbal 21 Apr 2019, 14:44
Surat Pengunduran Diri Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution yang viral di media sosial
Surat Pengunduran Diri Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution yang viral di media sosial

RIAU24.COM - Bupati Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, Dahlan Hasan Nasution dikabakar mengundurkan diri dari jabatannya saat ini. Dia sendiri juga telah mengajukan pengunduraan dirinya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mundurnya dia dari kursi orang nomor satu di Madina tersebut itu diduga karena anjloknya suara Jokowi-Ma’ruf Amin pada Pilpres 17 April 2019 lalu.

Dikutip dari laman Okezone.com, Minggu, 21 April 2019, kabar mengundurkan diri Dahlan Hasan itu heboh setelah foto salinan surat ‘Permohonan Berhenti dari Jabatan Bupati’ yang ditandatangani langsung oleh Dahlan Hasan Nasution beredar di media sosial.

Kepala Bidang Informasi Dinas Komunikasi Informasi Mandailing Natal, Wildan mengatakan jika pihaknya tak tahu siapa yang mengedarkan foto tersebut. Dia juga belum bisa pastikan keabsahan surat itu, kecuali ketika dilihat dari stempel dan tantangan mirip surat resmi.
zxc1

"Namun dari stempel dan tandatangannya itu memang sah surat bupati," ujar Wildan.

Wildan juga mengaku jika tidak tahu kapan surat itu terbit. Dia sempat berkomunikasi dengan orang dekat Bupati Madina setelah melihat beredarnya surat pengunduran diri tersebut.

"Sempat saya hubungi tadi beberapa orang yang paling dekat kepada bapak bupati, namun mereka pun tidak tahu kapan dan siapa yang membuat surat itu, namun secara stempel dan tandatangan itu memang milik bupati Madina," ujar Wildan.

Surat itu bernomor 019.6 / 1214 / TUPIM / 2019 tertanggal 18 April 2019 dengan perihal: Permohonan Berhenti Dari Bupati.
zxc2

Berikut ini isi surat pengunduran diri Dahlan Hasan tersebut:

“Dengan hormat, kami maklum kepada Bapak yang melaksanakan Pemilu 2019 di Mandailing Natal Sumatera Utara berjalan lancar, aman, dan terkendali. Namun, hasilnya sangat mengecewakan dan tidak seperti yang diharapkan.

Perlu kiranya kami sampaikan kepada Bapak dalam tiga tahun terakhir pembangunan di Kabupaten Mandailing Natal cukup signifikan antara lain Pelabuhan Palimbungan, pembangunan rumah sakit, lanjutan pembangunan Jalan Lintas Pantai Barat, rencana pembangunan Bandar Udara Bukit Malintang, rencana pembangunan kembali Pasar Baru Panyabungan setelah terbakar pada bulan Syawal yang lalu dan lain-lain.

Sejalan dengan uraian di atas dan mengingat pencerahan sudah cukup kami berikan kepada semua lapisan baik bersama beberapa putusan daerah ulama yang berdomisili di Jakarta/Medan, namun belum berhasil memperbaiki pola pikir masyarakat dalam mendukung pembangunan, untuk itu kami meminta permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden dan sebagai ungkapan rasa tanggung jawab atas ketidaknyamanan ini dengan segala kerendahan hati kami izinkan kami menyampaikan permohonan untuk berhenti sebagai Bupati Mandailing Natal.

Perlu kiranya kami tambahkan walaupun kami nantinya tidak menjabat lagi sebagai Bupati, namun kami tetap setia kepada Bapak dan kami berjanji siap membantu Bapak sepenuhnya manakala dibutuhkan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian Bapak diucapkan terima kasih. Kami mendoakan kiranya Allah SWT selalu mendukung Bapak dan memberikan kekuatan sehingga mampu mempersembahkan kemajuan untuk Republik Indonesia. Amin.”