Menu

Rencana Israel Kuasai Dataran Tinggi Golan Terus Dihujat

Siswandi 22 Mar 2019, 23:49
Pasukan Israel terus diturunkan ke Dataran Tinggi Golan, dalam rangka menguasai daerah yang masuk dalam kedaulatan Suriah tersebut Foto: int
Pasukan Israel terus diturunkan ke Dataran Tinggi Golan, dalam rangka menguasai daerah yang masuk dalam kedaulatan Suriah tersebut Foto: int

RIAU24.COM -  Rencana Israel untuk menguasai Dataran Tinggi Golan, yang disertai dengan rencana Presiden AS Donald Trump mengakui kedaulatan negara zionis itu, terus ditentang dan dihujat. Penolakan demi penolakan datang bertubi-tubi. Di antaranya datang dari Pemerintah Mesir, Rusia hingga Uni Eropa.  

Mesir menyatakan Dataran Tinggi Golan adalah wilayah Suriah yang diduduki. Negara itu menolak seruan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakui kedaulatan Israel atas wilayah tersebut, yang direbut dalam perang Timur Tengah pada 1967.

Dilansir antara Jumat 22 Maret 2019, Kementerian Luar Negeri Mesir dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita MENA, mengutip resolusi Dewan Keamanan PBB No. 497 tahun 1981, yang menolak pencaplokan wilayah itu oleh Israel.

Karena itu, Mesir menekankan pentingnya bahwa setiap orang seharusnya menghormati resolusi-resolusi legitimasi internasional dan Piagam PBB.

Pernyataan serupa juga datang dari Kementerian Luar Negeri Rusia. juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. Dikatakan, perubahan status Dataran Tingggi Golan akan melanggar keputusan PBB.

Zakharova mengomentari pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Presiden AS ke-45 itu mengatakan sudah waktunya mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Halaman: 12Lihat Semua