Menu

Setelah Dilanda Teror Masjid, Warga Selandia Baru Ramai-ramai Pakai Jilbab

Siswandi 19 Mar 2019, 23:34
PM Selandia Baru Jacinda Ardenmengenakan jilbab saat bertemu komunitas muslim setelah terjadinya teror penyerangan masjid di negeri itu. Foto: int
PM Selandia Baru Jacinda Ardenmengenakan jilbab saat bertemu komunitas muslim setelah terjadinya teror penyerangan masjid di negeri itu. Foto: int

RIAU24.COM -  Dukungan terhadap masyarakat muslim di Selandia Baru, terus mengalir setelah teror berupa serangan brutal di dua masjid Kota Christchurch.

Tak tanggung-tanggung, sebagai bentuk dukungan dan solidaritas, masyarakat Selandia Baru dari berbagai agama, akan menggelar aksi menggunakan jilbab. Rencananya, gerakan itu akan digelar Jumat Jumat 22 Maret 2019 mendatang.

Gagasan ini datang dari Thaya Ashman, seorang dokter umum di Mt Eden. Ia telah memiliki hubungan yang lama dengan komunitas muslim. Tepatnya sejak ia menjadi sukarelawan sebagai dokter di Afghanistan.

"Kami ingin menunjukkan cinta dan dukungan kami dan berduka atas kehilangan 50 ibu, ayah, anak-anak, kolega, dan teman-teman setelah serangan teror Jumat lalu di Christchurch," kata Ashman, dilansir dari Stuff.co.nz, Selasa 19 Maret 2019.

Lebih lanjut, Ashman mengungkapkan, ia mendengar kisah tentang seorang wanita muslimah yang merasa ketakutan setelah teror biadab itu terjadi. Si wanita muslimah itu memilih  bersembunyi dalam rumah. Ia merasa takut untuk pergi ke luar rumah karena ia merasa jilbab yang dikenakannya menjadikan dirinya sebagai target pelaku teror.  

"Saya ingin mengatakan, kami bersamamu, kami ingin Anda merasa di rumah di jalanan Anda sendiri, kami mencintai, mendukung, dan menghormati Anda," ujarnya, dilansir viva.  

Halaman: 12Lihat Semua