Menu

Pinang Batara Mulai Dikembangkan di Meranti

Ahmad Yuliar 12 Mar 2019, 19:31
Kadis Perkebunan,  Tengku Efendi/mad
Kadis Perkebunan, Tengku Efendi/mad

RIAU24.COM -  SELATPANJANG  – Pinang Batara mulai dikembangkan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau. Pengembangannya mulai dilakukan sejak tahun 2018 lalu.

Seperti yang diakui Kepala Dinas Perkebunan Kepulauan Meranti, Tengku Efendi. Ia mengatakan pada tahun ini (2019) pengembangan Pinang Batara masih dilakukan.

“Pinang Batara mulai kita tanam di Meranti sejak 2018 lalu. Tahun ini masih tetap kita lanjutnya programnya,” ujarnya.

Pada tahun 2019 Dinas Perkebunan akan mengadakan bibit Pinang Batara sebanyak 8,000 batang. Dimana bibitnya akan ditanam dilahan seluas 8 hektare.

“Lokasinya di Desa Tanjung Bakau, Kecamatan Rangsang. Bibit ini nantinya akan diserahkan kepada masyarakat kelompok tani,” tambahnya.

Sementara pada tahun lalu Pinang Batara mulai ditanam di Desa Tanjung Peranap, Kecamatan Rangsang. Jumlahnya sebanyak 4,000 bibit yang dtanam dilahan 4 hektare.

Disebutkannya, bahwa Pinang Batara lebih ekonomis dibandingkan dengan pinang jenis lainnya. Karena Pinang ini sudah bisa panen dalam waktu 3 tahun.

“Hasil penennya juga lebih banyak daripada pinang biasa. Jadi sangat ekonomis dan membantu masyarakat petani,” terangnya.

Pinang Batara adalah jenis pinang yang varietasnya dari Jambi. Pinang ini sangat membantu dalam meningkatkan pendapatan petani nantinya. Makanya Pemkab Meranti terus mengembangkannya.

“Kita optimis dengan pengembangan pinang ini bisa membantu meningkatkan ekonomi masyarakat kita dimasa mendatang. Apalagi harga jual pinang masih sangat baik dan stabil,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kepulauan Meranti, Fauzi Hasan SE mengatakan program tersebut harus lebih banyak diberikan kepada masyarakat. Khususnya yang dapat membantu meningkatkan ekonomi mereka.

“Program seperti ini harus terus dipertahankan dalam upaya membantu masyarakat. Karena dampaknya langsung dirasakan,” ucapnya.

Meski begitu Politisi PAN itu mengingatkan agar OPD terkait bisa benar-benar mengawasi pelaksanaannya. Agar output yang diharapkan bisa terwujud.

“Setelah kebun dibangun, bibit ditanam, jangan ditinggalkan begitu saja. Tolong dipantau perkembangannya. Jika perlu dibina secara berkelanjutan sampai menghasilkan. Supaya program tersebut tidak sia-sia,” ingat Ketua DPRD tersebut.(***)


R24/phi/mad