Menu

Jet F-16 Turunkan Paksa Pesawat Ethiopia, Inilah Sangarnya 5 Alutsista TNI AU yang Jaga Langit NKRI

Riko 16 Jan 2019, 09:47
Jet F16 turunkan Paksa pesawat Ethiopia yang melintasi wilayah Indonesia tanpa izin
Jet F16 turunkan Paksa pesawat Ethiopia yang melintasi wilayah Indonesia tanpa izin

RIAU24.COM - Baru-baru ini Pesawat dari maskapai Ethiopian Airlines dipaksa turun oleh dua jet tempur F-16 milik TNI AU dan mendarat di Batam, Kepulauan Riau pada 14 Januari 2019 kemarin. Dipaksanya turun lantaran Armada udara dari benua Afrika tersebut tidak memiliki izin untuk melintas di wilayah udara Indonesia. 

Nah, berbicara masalah jet tempur F-16, ternyata TNI AU juga memiliki sederet alutsista canggih yang disiapkan untuk menjaga kedaulatan wilayah ruang udara NKRI. Baik dari ancaman internal maupun eksternal. Merujuk data yang dikeluarkan globarfirepower.com, Indonesia menempati urutan ke-27 dari 136 negara dengan kekuatan udara sebanyak 478 pesawat. Di antaranya adalah lima alutsista apa sajakah itu berikut ulasanya: 

1. Jet tempur F-16

Selain keluarga Shukoi, TNI AU juga mengoperasikan jet tempur F-16 untuk mengawal wilayah udara Indonesia. Seperti kejadian baru-baru ini, pesawat buatan Amerika Serikat itu digunakan untuk mengawal peswat penumpang milik maskapai Ethiopian Airlines, yang akhirnya dipaksa turun karena melanggar wilayah udara. Selain berkemampuan tempur, kekuatan F-16 TNI AU juga bertambah berkat adanya hibah dari Amerika Serikat.

Pesawat tempur jenis F-16 tipe CD ini yang sudah di-upgrade ini telah dilengkapi sistem avionik (perangkat elektronik). Fungsi bertempur air to air (antar-udara) hingga air to ground (udara ke tanah) juga bertambah berkat kapasitas angkut misilnya yang sanggup membawa beban hingga 9 ton.

2. Shukoi Su-35 generasi terbaru

Untuk keperluan modernisasi alutsista tempur udaranya, pilihan Indonesia jatuh pada pesawat tempur Sukhoi SU-35 buatan Rusia. Dilansir dari cnnindonesia.com, jet fighterpesanan TNI AU tersebut bakal tiba di Indonesia pada Agustus 2019 sebanyak 11 unit melalui skema imbal beli dagang. Keberadaan Su-35 sendiri dinilai ideal untuk menjaga kedaulatan wilayah udara RI.

Jet senilai US$1,14 itu telah dilengkapi sejumlah kemampuan, mulai dari pengintaian (reconnaisance), pertempuran udara (dog fight) hingga penyusupan. Biaa dibilang, Su-35 merupakan pesawat multi-peran (multi-role) yang cocok dengan ruang udara Indonesia.

3. Helikopter SAR Tempur H225M

Selain untuk mendukung kebutuhan tempur, TNI AU juga memesan helikopter yang difokuskan untuk keperluan tugas pencarian dan pertolongan (SAR) dalam kondisi tempur. Laman news.detik.com menuliskan, alutsista tersebut berjenis H225M yang masuk dalam varian keluarga helikopter multi-peran Super Puma. Saat ini, TNI AU telah memiliki enam H225M yang difungsikan untuk penugasan SAR tempur.

Memiliki bobot seberat 11 ton, H225M yang bermesin ganda ini bakal diserahkan kepada TNI AU usai melalui proses perakitan, penambahan kelengkapan, dan penyesuaian akhir oleh PTDI. Tak hanya Indonesia, sejumlah negara seperti Perancis, Brazil, Meksiko, Malaysia, dan Thailand juga merupakan pengguna setia H225M.

4. Drone Wing Loong

Untuk kebutuhan pesawat intai tanpa awak (drone), TNI AU menjatuhkan pilihannya pada Wing Loong I buatan China. Dilansir dari international.sindonews.com, Indonesia membeli empat unmanned aerial vehicle (UAV) yang merupakan besutan perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan milik negara Aviation Industry Corporation of China (AVIC).

Kontraksnya pembelianya sendiri telah ditandatangani pada tahun 2017 dan akan dioperasikan oleh Skadron Udara 51 TNI AU. Dengan panjang 8,7 meter, tinggi 2,8 meter, dan memiliki lebar sayap 14 meter, Wing Loong I memiliki jangkauan maksimum sekitar 200 km dan daya tahan terbang sekitar 20 jam.

5. Pesawat anti-gerilya EMB-314 Super Tucano

Kontur medan di Indonesia yang didominasi oleh pegunungan dan perbukitan, membuat TNI AU harus memilik pesawat serang dengan kemampuan anti-gerilya. Sumber dari tni-au.mil.id menuliskan, alutsista buatan Embraer asal Brasil ini memiliki kemampuan yang mumpuni seperti COIN (Counter Insurgency) atau pesawat anti perang gerilya.

Di mana hal tersebut sangat cocok digunakan untuk mendukung misi-misi pengintaian, close air support, dan penumpasan pemberontak. Untuk persenjataan, EMB-314 Super Tucano dilengkapi dua buah SMB (senapan mesin berat) kaliber 12,7mm jenis FN Herstal M3P yang ditempatkan di setiap sayapnya. Bom berjenis MK-81/MK-82, bom cluster, rocket pod FFAR, dan rudal berpemandu laser, sekelas Maverick, juga bisa diangkut oleh pesawat satu ini.


Sumber:  Boombastis